Tales of the Abyss Perpaduan Aksi Cepat dan Cerita ala Anime
Dari sekian banyak JRPG yang dirilis di era keemasan PlayStation 2, Tales of the Abyss menjadi salah satu yang paling dikenang. Game ini menghadirkan perpaduan sempurna antara aksi pertarungan cepat khas seri Tales, cerita anime yang emosional, hingga eksplorasi tema identitas dan takdir yang dalam. Tidak berlebihan jika banyak yang menyebut bahwa Tales of the Abyss adalah salah satu JRPG terbaik dari era konsol generasi keenam.
Dirilis pertama kali pada tahun 2005 di Jepang, kemudian menyusul versi Amerika pada 2006, Tales of the Abyss mengusung formula klasik JRPG namun dengan peningkatan signifikan dari sisi narasi, karakterisasi, hingga sistem pertarungan. Game ini juga mendapat adaptasi anime 26 episode, menandakan kekuatan ceritanya yang memang pantas diangkat ke medium visual lain.
Artikel ini akan mengulas kenapa Tales of the Abyss begitu spesial, dari gameplay yang responsif hingga cerita yang menyentuh.
1. Pertarungan Cepat dan Dinamis: LMBS (Linear Motion Battle System)
Salah satu daya tarik utama dari Tales of the Abyss adalah sistem pertarungannya yang tidak berbasis giliran seperti banyak JRPG lainnya. Game ini menggunakan Flex Range Linear Motion Battle System, turunan dari LMBS, yang memungkinkan pemain mengontrol karakter secara real-time di arena 3D.
Poin menarik dari sistem ini:
- Karakter bisa bergerak bebas ke segala arah
- Combo dan artes (jurus) dapat dikombinasikan secara strategis
- Ada fitur Field of Fonons, di mana elemen tertentu bisa memperkuat skill
Sistem ini menciptakan pertarungan yang terasa hidup dan menantang, terutama di tingkat kesulitan tinggi.
2. Visual Anime yang Menawan
Gaya visual Tales of the Abyss sangat terinspirasi dari anime Jepang. Karakter digambar dengan estetika khas anime shounen: rambut mencolok, pakaian unik, dan ekspresi dramatis.
Bahkan cutscene penting dianimasikan langsung oleh studio Sunrise (pembuat Gundam), yang menjadikan cerita terasa sinematik dan penuh emosi.
3. Karakter yang Penuh Perkembangan
Karakter utama, Luke fon Fabre, adalah salah satu protagonis JRPG paling kompleks. Ia memulai perjalanan sebagai bangsawan sombong dan manja yang tidak tahu apa-apa tentang dunia luar. Namun, seiring cerita berjalan, ia menghadapi:
- Pengkhianatan
- Krisis identitas
- Perasaan bersalah atas kehancuran kota
Perubahan Luke menjadi dewasa, penuh penyesalan dan keinginan menebus dosa, membuat narasi terasa emosional dan manusiawi.
Karakter pendukung seperti Tear, Jade, Guy, dan Anise juga memiliki latar belakang mendalam yang tak kalah menarik.
4. Tema Cerita yang Berat dan Dewasa
Di balik tampilan anime-nya, Tales of the Abyss menyimpan kisah yang cukup gelap:
- Tentang orang yang dikloning dan tidak dianggap sebagai manusia sejati
- Tentang kehendak bebas melawan takdir yang sudah dituliskan
- Tentang organisasi religius yang memanipulasi informasi demi menjaga stabilitas palsu
Semua tema ini ditampilkan lewat dialog, cutscene, dan perkembangan dunia yang berubah sesuai keputusan para tokoh utama.
5. World Building: Dunia Auldrant yang Penuh Misteri
Dunia tempat game ini berlangsung disebut Auldrant, dibagi dalam beberapa negara besar seperti Kimlasca dan Malkuth, yang sedang berada dalam ketegangan politik.
Unsur fonon—energi dasar dunia yang terdiri dari tujuh elemen—juga memperkaya sistem sihir dan teknologi. Ada pula institusi seperti Order of Lorelei yang berfungsi seperti agama dan pemerintahan sekaligus.
Semua detail ini membuat dunia game terasa hidup dan kompleks.
6. Musik yang Emosional
OST dari game ini digubah oleh Motoi Sakuraba, komposer legendaris dari banyak seri Tales dan Star Ocean. Musiknya berhasil memperkuat atmosfer:
- Lagu tenang saat di kota
- Ketegangan dalam dungeon
- Kemegahan saat boss battle
Lagu pembuka “Karma” dari BUMP OF CHICKEN juga menjadi salah satu opening terbaik dalam sejarah game anime.
7. Adaptasi Anime yang Solid
Keberhasilan game ini mendorong Bandai Namco untuk membuat adaptasi anime resmi. Walau beberapa bagian dipersingkat, namun adaptasi ini memperkuat status Tales of the Abyss sebagai kisah yang layak untuk dinikmati lintas platform.
Banyak penggemar baru mengenal game ini justru dari versi anime-nya, lalu memutuskan bermain gamenya untuk menikmati versi lengkapnya.
8. Eksplorasi Dunia dan Side Quest
Walau tidak se-open world game modern, game ini menawarkan banyak area untuk dieksplorasi:
- Kota dan desa yang punya desain unik
- Dungeon dengan puzzle khas JRPG klasik
- Side quest dan skit (percakapan antar karakter) yang memperdalam interaksi tim
Beberapa side quest bahkan membuka potongan informasi penting tentang masa lalu karakter atau item eksklusif.
9. Pesan Moral yang Mendalam
Game ini tidak hanya menyuguhkan aksi dan cerita keren. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik:
- Tidak semua orang bisa memilih kelahirannya, tapi semua bisa memilih bagaimana ia hidup
- Menebus kesalahan tidak mudah, tapi lebih baik daripada menyangkalnya
- Kadang, pilihan benar tidak selalu populer
Hal ini membuat pemain ikut merenung dan merasa terhubung secara emosional dengan karakter-karakternya.
10. Komunitas Penggemar yang Aktif
Meski sudah lebih dari satu dekade sejak rilis pertamanya, game ini masih dibicarakan oleh komunitas gamer, termasuk forum seperti dultogel yang sering membahas JRPG klasik dan cerita mendalam.
Diskusi seputar akhir cerita, hubungan Luke-Tear, hingga teori seputar fonon dan Lorelei masih jadi bahan pembicaraan hingga sekarang.
Kesimpulan
Tales of the Abyss adalah JRPG yang memiliki semua elemen terbaik: cerita mendalam, sistem pertarungan seru, karakter penuh nuansa, dan dunia yang dirancang dengan cinta.
Gaya anime-nya membuatnya mudah diakses oleh penggemar budaya Jepang, sementara tema-tema dewasanya menjadikannya cocok untuk pemain yang mencari cerita berbobot.
Jika kamu belum pernah memainkannya, atau ingin mengenang kembali kehebatan game ini, Tales of the Abyss tetap layak untuk dimainkan ulang. Karena di balik tampilan cerah ala anime-nya, tersembunyi petualangan epik yang tak akan mudah dilupakan.